Rangkaian pleasant surprises terus
dilakukan Garuda Indonesia. Tepat sebulan, setelah terpilih menjadi The
World’s Best Economy Class oleh lembaga rating khusus penerbangan
Skytrax dalam rangkaian acara Paris Air Show, yang membuat dubes Indonesia di
salah satu negara besar Eropa merinding. Ini menjadi satu kejutan lagi
yang menyenangkan dilakukan Garuda. Garuda, selaku global mitra dari
salah satu klub sepakbola dengan fans base terbesar di dunia, Liverpool FC
menunjukkan kedalaman hubungan di antara mereka.
Garuda tanpa ragu menyediakan pesawat khusus untuk para
pemain dan anggota tim Liverpool FC yang melakukan tur pra musim 2013 – 2014 ke
Thailand, Indonesia dan Australia. Pesawat khusus itu, bukan hanya sekedar di
–charter “khusus” tapi bahkan di desain khusus interior dan exterior-nya. Ada
logo Liverpool dan tentu saja judul lagu “kebangsaan” Liverpool FC, “You’ll
Never Walk Alone.”
Lagu yang memicu perang klaim di dunia maya antara penggemar
Liverpool FC dan penggemar rival utamanya Manchester United mengenai siapa yang
lebih dulu menggunakan lagu tersebut sebagai lagu “kebangsaan”, meski menurut
Wikipedia dinyatakan bahwa Liverpool adalah klub yang pertama kali
menggunakannya sebagai lagu kebangsaan, kini identik dengan Liverpool FC.
Bahkan akronim dari judul lagu itu, YWNA, seperti jadi simbol salam kenal
diantara penggemar Liverpool FC. Pelatih dan pemain lawan pun mengakui daya
magis lagu tersebut ketika dinyanyikan seisi stadiun Anfield, yang merupakan
kandang dari klub Liverpool FC.
Rupanya langkah Garuda membuat Liverpool FC terkesan. Akun
Twitter resmi klub tersebut, merilis photo pesawat khusus tersebut dengan
tweet, “You’ll Never Fly Alone”. Tentu jarang terjadi kan simbol resmi
diplesetkan lewat saluran resmi, bukan?
Ternyata ada dua langkah besar yang dilakukan Garuda
berkaitan dengan kedatangan Liverpool FC ke Indonesia. Selain menyediakan
pesawat yang didesain khusus, Garuda juga membuat iklan dengan melibatkan
bintang Liverpool FC. Tidak tanggung-tanggung, sang kapten dan sekaligus salah
satu ikon Liverpool FC, Steven Gerard, jadi bintang iklannya.
Iklan yang juga muncul di YouTube tersebut kemudian
mengundang posting-an di media sosial. Itu bahkan bukan hanya dilakukan
penggemar Liverpool saja, tapi klub lainnya. Pengguna Facebook yang baru saja
mengunggah foto-foto saat nonton Arsenal FC bersama anggota keluarganya pun
tidak ragu mengapresiasi iklan video tersebut.
Iklan Garuda yang menampilkan bintang Liverpool itu memang
beda dengan iklan airlines lainnya yang juga kerjasama dengan
klub English Premier League. Misal, di iklan Turkish Airlines yang menampilkan
para pemain Manchester United, susah untuk mendapatkan apa karakter dari
airline tersebut, karena yang lebih dominan adalah para pemain Manchester
United yang asik bermain bola di dalam pesawat. Sementara iklan Emirates
bersama sejumlah bintang Arsenal dengan tema Share A Smile dan mencoba
menampilkan keberadaan awak kabin dari berbagai bangsa dan tentu saja
multilingual, juga belum menampilkan secara utuh ciri khas Emirates.
Iklan Garuda baru tersebut awalnya seperti iklan-iklan
Garuda lainnya, yang bertemakan Garuda Indonesia experience dengan pesan Indonesian
hospitality. Kalaupun ada yang berbeda dengan iklan-iklan Garuda lainnya
adalah keberadaan penumpang yang mengenakan kaos dan membawa topi Liverpool FC.
Memang ada suasana berbeda ketika seorang anak yang mengenakan kaos merah
Liverpool berteriak ketika menyaksikan pertandingan di layar di depan tempat
duduknya, yang dalam kondisi penerbangan normal akan membuat kaget para
penumpang pesawat lainnya.
Tapi puncak kejutan ada pada adegan-adegan berikutnya. Si
anak yang sempat berteriak kegiarangan kemudian menyadari bahwa topi yang
dimasukkan ke dalam saku belakang celana ketika sudah masuk di dalam pesawat
itu tidak ada pada dirinya. Ia pun minta bantuan pramugari.
Tak peduli bahwa penumpang yang minta bantuan adalah anak
kecil dan duduk di kelas ekonomi, dengan ramah sang pramugari berusaha
membantu. Ia pun kemudian mencoba mengecek menuju pintu masuk penumpang untuk
melihat apakah memang terjatuh pas penumpang berjalan dari pintu masuk menuju
kursi penumpang. Sampailah sang pramugari di kursi penumpang bisnis.
Disinilah puncak kejutan muncul. Ternyata ketika sedang
mencoba mencari-cari, sang pramugari melihat ada topi jatuh di dekat tempat
duduk Steven Gerard. Sang pramugari pun bertanya kepadanya, apakah topi
yang jatuh itu topinya atau bukan.
Gerard menjawab dengan ramah bukan. Sang pramugari pun
menjelaskan kepada Gerard ada penumpang kecil yang kehilangan topi Liverpool
dan sedang mencarinya. Mengetahui hal tersebut Gerard dan pemain Liverpool
lainnya berdiri untuk mendatangi penumpang kecil tersebut.
Tentu saja seisi pesawat heboh. Mungkin mirip ketika di
suatu pesawat Garuda tujuan Solo – Jakarta, para penumpang kaget ketika yang
duduk di kursi ekonomi paling belakang adalah salah satu orang yang paling top
di Republik pada saat ini: Jokowi. Dan, mirip dengan Jokowi yang menyalami
dengan ramah para penumpang lainnya di rute Solo – Jakarta, Gerard pun juga
dengan ramah mendatangi penumpang kecil tersebut.
Jadi ketika di bagian penutup Steven Gerard dan dua
bintang Liverpool FC lainnya mengenakan seragam awak kabin. Itu hanya
untuk memberi penegasan “perkawinan” dua karakter: Liverpool FC dan
Garuda. Garuda dengan Indonesian hospitality-nya, sementara
Liverpool dengan YWNA-nya atau dalam bahasa gampang siap membantu orang yang
sedang kesusahan. Atau ringkasnya, You’ll Never Fly Alone with
Garuda!
0 komentar:
Posting Komentar